…Sekali Lagi…Kesekian Kali.

Ramadhan datang menghampiri. Sekali lagi. Untuk kesekian kali. Lalu bagaimanakah engkau wahai diri. Adakah engkau lebih baik hari ini? Dibanding engkau dimula ramadhan tahun lalu? Dua tahun lalu? Duapuluh tahun lalu? Adakah engkau lebih takwa? Sama saja? Teringatlah kalam Allaah "Berpuasalah kamu seperti orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa". Tidakkah kau rasakan Allaah perbandingkan kamu dengan orang-orang shalih sebelum dirimu. Tidakkah kau rasakan ada isyarat perintah untuk memperbaiki diri terus menerus untuk menjadi takwa, lebih takwa, lebih takwa dan lebih. Bukankah amat merugi jika kita hari ini tidak lebih baik dari hari kemarin. Bagaimanakah engkau wahai diri. Berapa ramadhan terlewati. Adakah engkau menjadi dua kali lebih takwa? Duapuluh kali? Tigapuluh kali? Empat puluh kali?


Ramadhan datang menghampiri. Sekali lagi. Untuk kesekian kali. Lalu bagaimanakah engkau wahai diri. Adakah semakin dekat engkau denggan Allaah Rabbul 'Izzati atau semakin asingkah engkau dariNya. Bukankah di bulan ini Ia telah bukakan pintu selapang-lapangnya untuk datang padaNya. Bukankah di bulan ini Ia khususkan ibadahmu hanya untuknya. Ya, hanya untuknya. Ia panggil kita dengan cinta untuk datang padaNya, membersihkan diri dari kotoran dosa setelah sebelas bulan bermain di taman bermain dan canda bernama "kehidupan". Ia lipat gandakan hadiah bagi mereka yang dengan ikhlas datang padanya dengan shiyam, dzikir dan qiyam. Lalu bagaimanakah engkau wahai diri. Berapa Ramadahan terlewati. Adakah engkau menjadi dua kali lebih dekat pada Nya? Duapuluh kali? Tigapuluh kali? Empat puluh kali?


Ramadhan datang menghampiri. Sekali lagi. Untuk kesekian kali. Lalu bagaimanakah engkau wahai diri. Adakah engkau menjadi lebih peka? Bukankah Allaah telah mentarbiyah (mendidik) mu di bulan itu secara langsung. Mendidikmu tentang ikhlas, sabar dan qanaah. DiajarkanNya kau rasa lapar dan kekurangan sehingga kau mau berbagi. Lalu bagaimanakah engkau wahai diri. Berapa Ramadhan telah terlewati. Adakah engkau menjadi dua kali lebih peka, ikhlas, sabar dan qanaah? Dua puluh kali? Tiga puluh kali? Empat puluh kali?


Ramadhan datang menghampiri. Sekali lagi. Untuk kesekian kali. Lalu bagaimanakah engkau wahai diri. Adakah engkau gembira menyambutnya. Adakah cinta membuncah di dalam hati menanti momen indah berdekatan denganNya Sang Kekasih Hati. Atau begitu hambarkah wahai diri karena begitu sering ia terlewati. Dua kali? Dua puluh kali? Tiga puluh kali? Empat puluh kali?


Ramadhan datang menghampiri. Sekali lagi. Untuk kesekian kali. Kuazzamkan wahai diri untuk menjadikannya lebih berarti. Di penghujungnya nanti, dengan izinNya, kuharap menjadi takwa seperti orang-orang shalih yang telah lalu.


Allaahumma barik lanaa fii rajaab wa sya'ban wa balighnaa Ramadhaan


Ujung Timur Tebet, 12 Agustus 2008, 22:45

Tidak ada komentar:

Posting Komentar