Doa Seorang Pejuang

Malam masih jauh dari rampung. Bulan belum lagi beranjak dari singgasananya melainkan hanya sedikit. Dingin menenggelamkan setiap tubuh bernyawa makin jauh kedalam lembaran tebal selimut. Hening membuai dan melelapkan memberikan isyarat untuk otak melanjutkan episode mimpi yang dinanti.


Tetapi disana seorang pejuang masih duduk bersimpuh, sendiri dan termenung. Dihadapannya terbentang luas medan pertempuran yang segera akan menjadi hiruk pikuk oleh sengitnya peperangan. Ketika lawan-lawanya memilih untuk beristirahat malam ini agar bugar turun ke medan laga esok hari, ia memilih untuk terjaga dan menyendiri berasyik masyuk dengan Tuhannya di keheningan malam. Dirinya sadar bahwa hanya Tuhan sumber kekuatannya karena Ia menguatkan yang lemah, menemani yang sendiri, mengamankan yang takut dan memudahkan yang susah. Karena kemenangan adalah milik Tuhan dan akan diberikanNya kepada yang berhak.


Kepala dan hatinya tunduk sangat dalam, khusyuk dan tenang. Air matanya mengalir seiring lantunan dzikir memuji Yang Kuasa. Tak henti-hantinya hatinya bermunajat. Untaian doa ia panjatkan. Demikian doa panjangnya:


Ya Allaah, telah kau timpakan beban berat perjuangan diatas pundak kami namun telah pula kau siapkan kemenangan bagi yang menunaikannya. Sungguhpun kami sadar bahwa tanggung jawab kami adalah hanya melaksanakan amanah perjuangan ini dan bukan pada hasil kemenangan, adalah hanya melaksanakan jihad dengan harta bahkan jiwa kami dan bukan pada terwujudkannya kemenangan. Namun jiwa ini merindukan kemenangan yang engkau janjikan itu. Kemenangan yang akan kami isi dengan cinta dan kasihsayang sehingga setiap jiwa yang bernafas di negeri ini dapat merasakan indahnya agamaMu. Yang dengannya akan kami bangun bangsa negeri ini agar sejahtera dan bermartabat dibawah naungan keadilanMu.


Ya Allaah,. Sungguh kemenangan yang kami inginkan adalah bukan semata-mata kemenangan kami tetapi juga kemenangan rakyat. Kemenangan yang kami inginkan jauh dari sekedar memperoleh kekuasaan dan kedudukan, jauh dari sekedar jumlah perolehan suara dan banyaknya kursi. Kemenangan kami adalah ketika kami dapat memberikan manfaat bagi rakyat dan setiap jengkal tanah negeri ini. Lebih dari itu semua kemenangan yang kami idamkan adalah ketika kami dapat berjumpa denganMu dan memperoleh RidhoMu."


Ya Allaah Yang memuliakan dan menghinakan.. Jika kemenangan yang kami peroleh akan merusak ikhlas kami karena gemerlap dunia, merusak ukhuwah persaudaraan kami karena persaingan dunia, merusak kejujuran kami karena bualan janji yang berserakan maka hindarkanlah kami dari kemenangan itu. Jika kemengan kami justru menjauhkan kami dari mengingatMu, menghalangi kami dari ridho dan perjumpaan denganMu dan jika kemenangan kami membuat kami berpaling dari rakyat yang kami perjuangkan kepentingannya, maka jauhkanlah kami dari kemenangan itu. Berikanlah ia kepada mereka yang lebih berhak, mereka yang senantiasa berdzikir padamu, yang lebih takut untuk berbuat maksiat daripada kehilangan pangkat dan martabat, dan yang selalu memikirkan kepentingan rakyat di bangun dan tidurnya. Jika demikian, sungguh lebih baik bagi kami mulia dalam kekalahan daripada hina dalam kemenangan. Ya Rabb, Engkaulah pemilik segala kerajaan dan kekuasaan. Engkau memberikan kekuasaan kepada yang berhak untuk memilikinya.


Ya Allaah Yang Maha Kuat, berikanlah kepada kami kekuatan, kesabaran dan keteguhan iman sebagaimana pasukan badar yang berani. Yang dengannya kami sempurnakan perjuangan kami sehingga menjadi sebab turunnya kemenangan. Sesungguhnya Engkau tidak pernah mengingkari janji kepada para pejuang.


Malam tak lagi muda. Bulan beranjak pergi mengisyaratkan fajar kan segera merekah. Seorang pejuang duduk bersimpuh, sendiri dan termenung. Kepala dan hatinya tertunduk dalam, khusyuk dan tenang. Air matanya telah habis tertumpah. Di dadanya bergelora semangat juang yang membara dengan bahan bakar kerinduan akan kemenangan dan keikhlasan.


Gang Potlot,


Malam pemungutan suara, 9 April 2009 01.35 WIB


*Ditulis kembali dari tulisan Munajat Kemenangan


Teruntuk jutaan pejuang yang sedang terjaga di malam hari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar