Kenapa kumpul?

Ujung timur tebet, 4 September 2019

Sudah jadi tabiat manusia untuk tidak bisa hidup sendiri walaupun kadang ingin menyendiri. Karena kita tak tahan untuk tidak berkomunikasi. Karena kita tidak betah memendam perasaan dalam hati. Karena butuh tempat untuk menumpahkan emosi. Karena butuh bantuan untuk tegak berdiri. Karena perlu dorongan, pijakan dan tuntunan untuk menggapai citanya yang tinggi.

Karena itulah manusia berkumpul. Dan atas dasar itulah kita semua bisa berkumpul. Mengumpulkan kita yang berserak. Mengikat yang bercerai. Mencampur yang berbeda. Menghapus rikuh dan canggung diantara kita. Sehingga semua menjadi terbuka. Jujur bertukar kata. Menanggung rasa yang sama. Sakit maupun gembira. Nyaman ketika bersama. Rindu saat berpisah. Bersama melangkah searah. Laksana tubuh yang wihdah menjadi quwwah karena mahabbah.

Kadang kita tidak bisa memilih. Atau tidak berani untuk memilih. Kepada apa kita akan mengikat diri. Dengan apa kita terasosiasi. Tuntutan profesi. Status sosial dan rekognisi. Tren dan gaya hidup masa kini. Membuat kita merubah diri agar diterima diantara mereka yang sebenarnya tidak kita sukai. Berpura-pura sambil menahan perih menyiksa diri. Memoles wajah yang tak asli. Mengucap kata yang berbeda dari isi hati. Terbahak pada lelucon tidak lucu. Menahan tawa ketika menangis tersedu. Terbawa arus ke hilir tanpa pernah mau meninggalkan hulu.

Kita terlalu malu untuk membusungkan dada sambil lantang berteriak aku. Terus menerus bermain laku sampai tidak lagi mengenali aku. Terpaksa mengingkari diri demi eksistensi. Aku dipaksa untuk sembunyi. Apa yang mereka pikir itu yang kita peduli. Tentu ada norma yang harus diikuti. Sebagai konsekuensi atas pilihan tempat kita berdiri. Tidak ada dosa merubah diri asalkan tidak menipu diri.

Tapi kita sesungguhnya selalu bisa memilih. Dimana akan kita labuhkan kapal diri ini. Dimana kita akan sandarkan punggung letih ini. Dan tempat yang baik bagi itu semua adalah tempat yang bisa menerima kita sebagaimana kita. Tempat yang bisa memahami kekurangan kita dan sabar melengkapinya. Tempat yang tepat untuh kita tumbuh, berkembang dan berbunga. Tempat yang nyaman untuk beristirahat dan mengisi tenaga untuk melanjutkan perjalanan. Tempat yang kita selalu ingin kembali kepadanya sejauh apapun kita telah meninggalkannya.

Yakinlah bahwa tempat itu benar-benar ada. Kita hanya perlu mencarinya dengan jujur dan sabar. Dan jika kau belum menemukan tempat itu, biarkan aku berusaha menjadinya untuk mu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar