Bosan kehilangan bosan




Ujung timur tebet, 10 Januari 2021

Aku pernah menulis bosan
Beberapa tahun silam
Kemudian
Berteman dan
Mengakrabinya sejak itu
Menjadi rekan menggumuli hari
kawan memungkas sepi malam
Darinya kutulis berbagai hal
kisah cintaku yang picisan
amarah pada atasan
Romansa masa remaja
Hingga mimpi yang dulu tak tahu kapan jadi nyata
Bersamanya aku serasa pujangga
Menyair kata sastrawi penuh makna
Serasa perupa
Menyapu kanvas dengan kuas aneka warna
Serasa musisi
Meramu nada-nada menjadi irama megah dalam sebuah komposisi
Kreatifitas tidak berbatas
Resah namun bebas
Setidaknya, begitu perasaanku
Hingga bosan memutuskan untuk berlalu
Tidak ingat kapan terakhir kita bertemu
Kupikir ia pergi karena cemburu
Karena aku temukan cinta
Pada kerja
Pesan-pesan singkat menyeranta
Berita-berita
Pertunjukan on demand instan dalam genggaman
Pemutar lagu dalam saku
Semuanya ada kapan aku mau
Sejak mata terbuka
Hingga malam buta mengantar mata terpejam
Sejujurnya dulu aku tak terlalu peduli bosan berlalu
Tapi sekarang aku sungguh rindu
Pada dia yang memaksaku berhenti saat lelah di tengah hari
Menantangku berpikir dan berimajinasi saat malam menyelimuti
Peduli dan menikmati yang hadir di sekeliling
Bukan yang sekedar lewat melalui daring
Menjadikanku nyata
bukan maya
Ah, aku benar-benar kehilangan
Bosan,
Datanglah kembali
Kuingin kita berkawan
Seperti dulu lagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar