Ujung timur tebet, 10 Februari 2010, 01.10WIB
Pasar. Apa yang menarik dari sebuah tempat yang penuh dengan manusia berbagai rupa, saling berteriak dan berdesakan. Apa yang menarik dari sebuah tempat yang memberi panggung luas kepada sifat rakus manusia untuk menari sambil menyanyikan lagu eksploitasi. Apa yang menarik dari sebuah tempat berkumpulnya pencari rente, tukang peras, tukang pukul dan jagoan kampung. Apa yang menarik...
Eits, tunggu dulu kawan. Kau terlalu berburuk sangka. Pada dasarnya, sungguh pasar memiliki peran yang sangat mulia. Banyak orang pintar dari seluruh penjuru angin telah menuliskan berhalaman-halaman teori tentang kemuliaan pasar. Coba saja kau bayangkan jika tidak ada pasar, maka tidak akan ada perdagangan. Dan jika tidak ada perdagangan maka bagaimana pula kita akan memenuhi kebutuhan kita. Yang punya uang tidak bisa menggunakan uangnya, sedang yang tidak punya pun tidak berpeluang untuk mendapatkannya. Singkatnya kawan, para pakar telah memuja pasar karena perannya yang mulia dalam mendistribusikan kekayaan dan melahirkan kesejahteraan. Maka mari kita lupakan dulu sejenak wajah bopeng pasar hari ini dan kita selami hakikat keberadaannya agar kita bisa mengambil manfaat darinya.
Hasil penelusuran di wikipedia, secara formal pasar diartikan sebagai sebuah sistim, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana transaksi atas barang dan jasa dilakukan. Melalui prosesi perdagangan inilah pasar menjalankan fungsinya mendustribusikan kekayaan dan kesejahteraan. Pasar memungkinkan terbentuknya nilai atas suatu keluaran produksi yang dengannya keluaran itu ditebus oleh orang yang meminatinya. Kemudian pasar memungkinkan nilai-nilai ini diakumulasikan dan dipertukarkan. Akumulasi berarti pertumbuhan sedang pertukaran berarti pendistribusian. Maka kesimpulannya pasar memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan.
Bingung? Tidak usah bingung kawan. Sederhananya pasar adalah tempat kita mencari uang dari apapun yang bisa dijual. Dengan uang itu, kita akan membelanjakannya lagi untuk memenuhi kebutuhan diri kita. Maka di pasar, uang akan berpindah tangan entah berapa kali. Mungkin itu juga sebabnya kita sering mendapati lembaran uang yang begitu lecek lagi kumal. Dan kalau kita beruntung kawan, uang yang kita peroleh bisa lebih banyak dari yang kita belanjakan hingga kita berkesempatan untuk mengumpulkannya sedikit demi sedikit dan lama-lama menjadi gunung. Nah, sekarang tahulah kita bagaimana pasar memberikan peluang bagi setiap kita untuk menjadi kaya dan sejahtera.
Kawanku yang professor sangat yakin dengan keistimewaan pasar dalam urusan mensejahterakan ini. Bahkan menurutnya, kemiskinan bisa diatasi dengan membantu mereka yang miskin memanfaatkan keberadaan pasar. Celotehnya lagi, memberikan modal usaha saja tidaklah cukup jikalau mereka pada akhirnya gagal masuk ke dalam pasar untuk menukarkan hasil usahanya dengan uang.
Aku pikir kawanku yang professor dari negara yang terkenal miskin itu ada benarnya juga. Kita bisa memanfaatkan keberadaan pasar untuk membangun ekonomi kita sendiri. Toh, bukankah hakikat keberadaan pasar adalah memang untuk memfasilitasi pertumbuhan dan pemerataan kesejahteraan. Maka sejatinya kalau kita mau meningkatkan kesejahteraan diri kita, kita bisa memulainya dengan membangun pasar kita sendiri. Aku kira kita sangat mungkin melakukan ini dengan potensi kita sebagai sebuah komunitas dan tentunya bukan sembarang komunitas.
Di pasar milik kita ini kelak kita akan saling melakukan transaksi diantara kita. Kau akan membeli dari aku dimana engkau akan menjual kepada dia dan dia membeli dari mereka dan demikian seterusnya. Dengan demikian kita akan saling menukarkan nilai tambah atas sesuatu yang kita jual masing-masing. Kita akan saling bahu membahu mengumpulkan selembar demi selembar kesejahteraan dengan perdagangan yang kita lakukan. Di pasar milik kita, setiap nilai tambah yang tercipta akan kita bagikan dan kumpulkan di antara kita dan untuk kesejahteraan kita.
Inilah pasar kita, kawan. Dimana transaksi ekonomi antara kita bukan hanya akan dirasakan manfaatnya oleh aku dan kau tapi juga kita semua. Inilah pasar kita, kawan. Dimana kita akan belajar untuk menjadi produktif, kreatif, kompetitif dan mandiri. Inilah pasar kita, kawan. Dimana kita akan sejahtera bersama-sama. Inilah pasar kita, kawan. Pasar Keadilan Sejahtera!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar