Ujung timur tebet, 22 January 2011, 02.10 WIB
satu lagi pendarnya mati
di antara selebrasi
yang tak pernah bisa dipahami
sementara waktu
yang tak pernah berhenti maju
meninggalkanku
terengah-engah diparuh waktu
telah hilang jejak tersapu masa
tak kulihat lagi aku di hadapan dunia
dimana aku yang telah lalu
adakah aku dulu,
kini dan nanti
bagaimana aku kan di ujung waktu
akankah mereka mengingatku
sebagai apa seperti apa
pernah adakah aku dulu, kini dan nanti
kepada engkau yang telah kutuliskan cinta
kumohon simpan kecup manismu hari ini
untuk lembar obituariku nanti
disaat semua selebrasi lebih memiliki arti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar