Ujung timur tebet, 26 November 2021
Semua terdengar jelas di telinga. Tiap kalimat, kata, hurufnya. Riuh ramai. Berdengung di dalam tempurung kepala. Aku pejamkan mata erat dan kuat. Mencoba memahami apa yang terucap. Tapi tidak juga aku dapat. Apa memang tidak punya makna. Atau aku bicara bahasa berbeda. Atau ternyata aku tak ada isi kepala. Hanya bising tersisa menggema di liang telinga. Menyiksa. Ku coba untuk bertahan. Dengan seulas senyuman. Melawan perih di sekujur badan. Terpaksa. Waktu satu-satunya kawan. Kini berkhianat. Berjalan begitu lambat. Terkekeh melihatku terseret dalam babak demi babak. Memain lakon yang terpaksa aku perankan. Entah karena apa aku rela berpura-pura. Menelan canggung setelah mengunyahnya perlahan. Pasti karena riuh tepuk tangan. Rangkaian pujian di akhir pertunjukan. Diam-diam kunikmati juga. Semuanya. Sesaat sebelum akhirnya layar turun. Menyembunyikan ku membungkuk di tengah panggung. Sendiri dalam bingung. Bertanya-tanya tentang aku. Tak tahu siapa sejatinya aku. Selain seperti yang mereka mau.
Video dari youtube (englishman in newyork - Sting)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar