Kaki-kaki takdir mengayuh pedal kuat-kuat. Memutar roda menggilir nasib naik dan turun. Cuma soal waktu semua berganti tempat. Kita hanya sepotong tahi yang terinjak menempel dibawa naik dan turun. Sebelum akhirnya tercecer tertinggal zaman.
Jika takdir membawa kita naik sejatinya itu hanya kebetulan. Lalu apa gunanya congkak sambil terbahak mencela yang di bawah. Sebentar pasti naik berganti posisi. Toh sehebat apapun tahi tetap saja tahi. Maka jadilah sebaik-baiknya tahi dengan bersyukur dan rendah hati.
Jika takdir menempatkan kita di bawah itu tentu juga kebetulan. Jadi tak ada gunanya mengumpat dan iri pada yang di atas. Sebentar mungkin akan turun juga. Lagipula apa ada tempat yang lebih pantas dari sepotong tahi selain terhimpit di bawah. Maka jadilah sebaik-baik tahi dengan sabar sambil menahan dengki.
Kita hanya sepotong tahi terbawa menempel pada roda nasib dikayuh takdir naik dan turun. Hanya soal waktu kita berganti tempat. Cepat atau lambat. Tapi tahi tetap saja tahi. Tak ada yang lebih baik satu dari yang lain.
Video diambil dari youtube (kosong - pure saturday)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar