Ujung timur tebet, 22 Februari 2020
Di hadapan lampu merah
Sebelum hitam putih yang terbelah
Di sebelah trotoar yang pecah
Kaki-kaki lemah menyanggah
Dua roda sedikit goyah
Jiwa terpenjara
Dalam kotak kecil berbatas kaca
Deru mesin terengah
Pekik klakson jauh dari ramah
Marah-marah
Sabar punah bersama lelah
Sehari penuh memerah
diperah
Mengumpul rupiah
Remah demi remah
Dalam wadah dengan puluhan celah
Ratusan masalah
Tak pernah sudah
Malah kian bertambah
Wajah-wajah gelisah
Datang dari berbagai arah
Di hadapan lampu merah yang kini mulai menyerah
Tak ada yang mau mengalah
Semua sudah
sangat rindu rumah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar