Ujung timur tebet, 16 Februari 2020
Bapak itu bilang ini soal peradaban
Ah, untukku terlalu kajauhan
Dia bilang, ini soal menjadi bangsa bermartabat
Ah, sepertinya amanat itu terlalu berat
Katanya lagi, ini soal membangun organisasi
Ah, rasanya aku hanya mampu mengamini
Dan ini soal membangun pribadi
Ah, yang ini mungkin sebab aku disini
Yah, bagiku baru begini
Tapi jangan menghakimi
Mungkin setelah ini
Siapa sangka
Aku akan punya peran seperti yang bapak harapkan
Mencatatkan nama dalam sejarah peradaban
Sementara itu,
Biar kuceritakan sedikit soal ini dalam versiku
Versi lebih ringan
menenangkan
Sehingga tak lagi jadi momok menakutkan bagi sebagian
Anggaplah ini euforia
Tapi apa salahnya
Biar kau tahu
Betapa senangnya aku
Bagiku, ini hanya sebuah liburan
Pertengahan bulan
Menyenangkan
Nongkrong di pinggir jalan
Bertukar canda menanti omprengan
Berjungkat-jungkit terguncang mobil tua tak berperedam kejut
Tertawa bersama
Ditampar manja angin malam yang cemburu tak diajak bicara
Gembira
Menari, menyanyi dibawah hangat mentari pagi
Berlari berkejaran
kadang dibawah deras hujan
Berbagi cerita
Soal kita
Soal mereka
Soal apa saja
Mengasyikan
Bermain peran menjadi jagoan
Tidak kecewa saat kebagian peran sebagai korban
Bahagia
Terjaga hingga pagi
merapal syair indah menyentuh hati
Berbagi
Menghadir senyum di sudut bibir tua pak kyiai
Dengan bakti sederhana dari hati sepenuh hati
Menyenangkan bukan?
Maka mari bersama kita berdendang
Di sini senang...
Di sana senang...
Dimana-mana hatiku senang...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Dan...saya pun ikut senang
BalasHapus