Ujung timur tebet, 11 April 2020
Si bos makan di dalam, aku menyantap angin malam
Si bos bersama wanita idaman, aku berteman debu jalanan
Si bos bercanda tertawa gembira, aku termangu termenung nelangsa
Si bos menyesap anggur kelas dunia dituang penuh kewaspadaan, aku menyeruput kopi tiga ribuan diseduh serampangan
Si bos menghisap cerutunya dalam-dalam, aku terbatuk asap kretek rasa kemenyan
Si bos mengangguk pelan dialun komposisi rumit produksi musisi berskill tinggi, aku mengangguk terkantuk menahan bosan kesepian selepas radio tutup siaran
Si bos lelap dibelakang, aku tetap terjaga memegang kemudi
Si bos tiba disambut ruang kosong nan dingin, aku disapa bilik sempit penuh kehangatan
Si bos sarapan sambil membaca koran dengan pikiran penuh beban, aku menyesap kopi pahit, gorengan, berteman celoteh penuh kebebasan
Si bos memutar otak seharian, aku mengisi kotak-kotak tts sambil tiduran
Si bos pusing mikir bayar hutang perusahaan dan gaji karyawan, aku sembunyi ditagih bayar kontrakan dan cicilan
Si bos melamun memandang jalan, aku terkaget disalip pemotor sialan
Si bos mengeluh sulitnya hidup, aku teramat akrab dengan beban yang menghimpit
Si bos bilang enaknya jadi aku, aku manggut-manggut tanda setuju
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar